Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan ketepatan dalam menentukan berat dan koordinat dari titik berat kapal kosong dan merupakan suatu prosedur yang direkomendasikan. Pengujian tersebut dilakukan untuk memenuhi persyaratan Klassifikasi dan persyaratan statutory untuk badan pemerintah.
2. Persiapan pengujian
2.1. Informasi yang diperlukan
Instruksi yang berisi tata pelaksanaan/prosedur pengujian, beban pengujian, urutan pemindahan beban dan hal lain yang dianggap perlu harus disampaikan ke Klasifikasi Pusat sebelum pengujian dilaksanakan.
Informasi yang diperlukan saat pelaksanaan inclining test :
- Gambar Rencana Umum
- Kapasitas Tangki
- Kurva atau Tabel Hidrostatis
- Lokasi tanda sarat (draft mark)
2.2. Persyaratan Kondisi Pengujian Kemiringan
1. Penyelesaian pembangunan sedapat mungkin sudah pada tahap akhir atau berat kapal mendekati berat kapal kosong (Lightship). Diusahakan agar barang yang belum terpasang di kapal tidak boleh melebihi 2% dan kelebihan beban tidak melebihi 4% dari berat kapal kosong tidak termasuk air ballast. Untuk kapal kecil prosentase tersebut boleh lebih besar.
2. Peranca-peranca, alat kerja, scafolding, pelat-pelat sisa, sampah-sampah dan semua peralatan yang bukan perlengkapan kapal harus dikeluarkan, apabila tidak memungkinkan untuk dikeluarkan, harus dicatat berat dan posisinya.
3. Semua peralatan dan perlengkapan kapal harus sudah terpasang atau apabila belum, harus ditempatkan pada posisinya. Jika ada benda yang dapat bergeser dan terayun, maka harus diikat ditempatnya.
4. Semua tangki sebisa mungkin dalam keadaan kosong, bilge dalam keadaan kering dan geladak seharusnya bersih dari cairan-cairan dan sampah.
5. Semua air got dan cairan di ruang terbuka harus dibersihkan. Jika pengeringan masing-masing tangki tidak memungkinkan, maka jumlah cairan yang diizinkan harus mendapat persetujuan dari Surveyor Klasifikasi.
6. Semua ruangan harus aman untuk diperiksa.
7. Secara umum, hanya personil yang bertugas dalam inclining test yang boleh berada kapal.
2.3. Kondisi Tangki
1. Diusahakan agar semua tangki berada dalam kondisi penuh atau kosong. Jumlah tangki yang berisi cairan diusahakan sesedikit mungkin.
2. Volume dan berat jenis cairan dalam tangki harus diketahui. Tangki yang terisi penuh harus diketahui bentuknya untuk menentukan pengaruh permukaan bebas.
3. Harus diupayakan tidak terjadi adanya gelembung udara yang menyebar di seluruh tangki. Semua sambungan antar tangki harus ditutup dan semua tangki yang kosong harus dikeringkan.
Baca Juga: Inclining Experiment
2.4. Kondisi Lingkungan dan Susunan penambatan
1. Semua tali tambat kapal harus dalam keadaan bebas tegangan atau dikendorkan pada arah melintang kapal saat pembacaan pendulum. Tidak boleh ada momen yang timbul akibat dari tali tambat, dermaga dan lain-lain. Sedapat mungkin kapal harus berada ditempat yang tenang, daerah yang terlindung dan bebas dari pengaruh luar.
2. Kedalaman perairan di bawah lambung kapal harus mencukupi untuk menjamin bahwa dasar lambung kapal benar-benar bebas dari dasar perairan. Sebelum pengujian, kedalaman perairan harus diukur pada beberapa lokasi untuk mengantisipasi adanya perubahan pasang surut.
3. Penyusunan penambatan yang ideal meliputi haluan buritan, pada kedua sisi kapal kapal yang diikat sedekat mungkin dari garis tengah kapal.
4. Jika terjadi arus pasang surut maka pengujian dilakukan pada saat pasang surut terkecil.
5. Tangga akomodasi harus berada pada posisi disimpan pada tempatnya dan tangga dari darat harus dilepas selama pengujian. Kabel-kabel, selang yang harus tetap terhubung diusahakan agar dalam keadaan kendor.
6. Kapal boleh ditambatkan dengan cara yang lain asalkan disetujui oleh Surveyor.
7. Pengujian tidak boleh dilakukan dengan posisi kapal melintang terhadap arah angin, ombak dan arus karena akan menyebabkan ketepatan hasil pengujian tidak dapat dijamin.
Inclining Experiment Plan |
2.5. Beban uji
1. Untuk inclining test sebaiknya menggunakan beban uji berupa benda padat.
2. Penggunaan perpindahan air ballast untuk memiringkan kapal harus dihindari kecuali apabila tidak memungkinkan memiringkan kapal dengan beban uji yang padat. Apabila digunakan dengan cara perpindahan air ballast, prosedur rincinya, termasuk perhitungannya harus dikirimkan ke Kantor Pusat Klasifikasi untuk disetujui.
3. Beban uji harus cukup untuk memiringkan kapal paling sedikit 10 dan paling besar 40 pada setiap kapal terhitung dari posisi awal. Akan tetapi dalam hal tidak memungkinkan untuk mencapai kemiringan sebesar 10 dengan menggunakan beban padat atau air ballast, maka dapat diterima sudut kemiringan yang lebih kecil dengan catatan persyaratan simpangan bandul harus mencapai 15 cm.
4. Setiap beban uji harus beban yang menyatu terbebas dari air dan dibentuk sedemikian rupa sehingga titik beratnya dapat ditentukan dengan tepat, dianjurkan agar beban uji jumlahnya tidak kurang dari 4 buah (atau empat kelompok beban), masing-masing memiliki berat yang sama dan beban uji berada posisi yang simetris dan sejajar dengan garis tengah kapal, berada ditempat yang mudah dipindahkan dan mudah pengukuran lengannya.
5. Setiap beban uji harus diberi tanda dengan diberi nomor identifikasi. Beban uji harus ditimbang menggunakan timbangan yang telah dikalibrasi dengan disaksikan oleh Surveyor. Semua beban ditempatkan pada Main Deck.
2.6. Pendulum dan Peralatan Uji
1. Dianjurkan untuk menggunakan 3 buah peralatan untuk menentukan kemiringan kapal setelah masing-masing beban dipindahkan ke sisi yang lain namun sedikitnya 2 buah peralatan yang digunakan, salah satu peralatan adalah menggunakan pendulum.
2. Jika menggunakan 2 (dua) pendulum, maka akan ditempatkan masing-masing di depan dan di bagian belakang kapal pada posisi Centre Line.
3. Jika menggunakan 3 (tiga) pendulum, maka ditempatkan masing-masing di belakang, , tengah, depan kapal pada posisi Centre Line.
2.7. Trim dan Stabilitas
1. Kapal harus pada posisi tegak sebelum dimiringkan, diizinkan posisi awal kapal tidak melebihi 0,50o.
2. Trim yang berlebihan harus dihindari pada bentuk badan kapal tertentu pada daerah yang akan mengakibatkan perubahan bentuk bidang garis air pada saat kapal miring. Kondisi tersebut diatas harus dipertimbangkan dalam menentukan sarat trim yang memadai untuk pengujian.
3. Personil yang melaksanakan pengujian harus yakin bahwa kapal memiliki stabilitas yang memadai, stabilitas positif dan tegangan yang timbul masih dapat diterima selama pengujian berlangsung. Perkiraan Tinggi Metasentra paling sedikit adalah 0,20 m.
3. Pelaksanaan Inclining Test dan Pencatatan
3.1. Pengukuran Sarat Air dan Berat Jenis Air
1. Sarat air/lambung timbul harus diukur menjelang dan setelah pengujian untuk meyakini bahwa tidak ada penambahan besar pada kondisi kapal selama pengujian
2. Sarat air/lambung timbul harus diukur di haluan, buritan dan tengah kapal dari tanda sarat(draft mark) pada kedua sisi. Apabila lambung timbul tidak diukur dari tepi atas garis geladak pada sisi kapal dari geladak lambung timbul atau pada gading yang sama lokasinya dengan tanda sarat, maka lokasinya dan data vertikalnya harus dinyatakan.
3. Perahu dengan ukuran memadai dengan lambung timbul yang kecil harus tersedia untuk pengukuran sarat air.
4. Untuk memeriksa ketepatan pengukuran sarat air, dianjurkan menggambar 2 (dua) garis air berdasarkan pembacaan sarat air dan dengan yang diukur berdasarkan lambung timbul. Bila pengukuran tepat, maka kedua garis air akan berhimpit. Jika kedua garis air tidak berhimpit, maka pengukuran tambahan harus dilakukan.
5. Sejumlah contoh air yang memadai harus diambil pada lokasi dan kedalaman yang sesuai untuk memperoleh hasil pemeriksaan berat jenis air yang tepat.
3.2. Pemindahan Beban Pengujian
1. Urutan pemindahan beban uji dapat dilihat sesuai skema
2. Posisi beban uji harus diberi tanda diatas geladak untuk menjamin bahwa pemindahan dilakukan dengan konsisten. Jarak pergeseran beban melintang harus sejauh mungkin dan perubahan pada posisi memanjang dan vertikal ketika gerakan dari kiri ke kanan atau sebaliknya harus dihindari
3. Jarak bandul harus diukur dari titik pusat ayunan sampai dengan papan pembacaan simpangan.
4. Pembacaan simpangan bandul pada papan pencatat dapat dilakukan dengan salah satu berikut ini
5. Jika menggunakan peralatan yang lain sudut kemiringan dicatat mengikuti petunjuk dari peralatan tersebut.
6. Pemeriksaan setiap alat ukur harus dilakukan selama pengujian berlangsung.
7. Personil pelaksana diinstruksikan tetap ditempat tugasnya (diusahakan di centre line) ketika pembacaan data kemiringan kapal berlangsung.
1. Dianjurkan untuk menggunakan 3 buah peralatan untuk menentukan kemiringan kapal setelah masing-masing beban dipindahkan ke sisi yang lain namun sedikitnya 2 buah peralatan yang digunakan, salah satu peralatan adalah menggunakan pendulum.
2. Jika menggunakan 2 (dua) pendulum, maka akan ditempatkan masing-masing di depan dan di bagian belakang kapal pada posisi Centre Line.
3. Jika menggunakan 3 (tiga) pendulum, maka ditempatkan masing-masing di belakang, , tengah, depan kapal pada posisi Centre Line.
2.7. Trim dan Stabilitas
1. Kapal harus pada posisi tegak sebelum dimiringkan, diizinkan posisi awal kapal tidak melebihi 0,50o.
2. Trim yang berlebihan harus dihindari pada bentuk badan kapal tertentu pada daerah yang akan mengakibatkan perubahan bentuk bidang garis air pada saat kapal miring. Kondisi tersebut diatas harus dipertimbangkan dalam menentukan sarat trim yang memadai untuk pengujian.
3. Personil yang melaksanakan pengujian harus yakin bahwa kapal memiliki stabilitas yang memadai, stabilitas positif dan tegangan yang timbul masih dapat diterima selama pengujian berlangsung. Perkiraan Tinggi Metasentra paling sedikit adalah 0,20 m.
3. Pelaksanaan Inclining Test dan Pencatatan
3.1. Pengukuran Sarat Air dan Berat Jenis Air
1. Sarat air/lambung timbul harus diukur menjelang dan setelah pengujian untuk meyakini bahwa tidak ada penambahan besar pada kondisi kapal selama pengujian
2. Sarat air/lambung timbul harus diukur di haluan, buritan dan tengah kapal dari tanda sarat(draft mark) pada kedua sisi. Apabila lambung timbul tidak diukur dari tepi atas garis geladak pada sisi kapal dari geladak lambung timbul atau pada gading yang sama lokasinya dengan tanda sarat, maka lokasinya dan data vertikalnya harus dinyatakan.
3. Perahu dengan ukuran memadai dengan lambung timbul yang kecil harus tersedia untuk pengukuran sarat air.
4. Untuk memeriksa ketepatan pengukuran sarat air, dianjurkan menggambar 2 (dua) garis air berdasarkan pembacaan sarat air dan dengan yang diukur berdasarkan lambung timbul. Bila pengukuran tepat, maka kedua garis air akan berhimpit. Jika kedua garis air tidak berhimpit, maka pengukuran tambahan harus dilakukan.
5. Sejumlah contoh air yang memadai harus diambil pada lokasi dan kedalaman yang sesuai untuk memperoleh hasil pemeriksaan berat jenis air yang tepat.
Pendulum Record Sheet |
3.2. Pemindahan Beban Pengujian
1. Urutan pemindahan beban uji dapat dilihat sesuai skema
2. Posisi beban uji harus diberi tanda diatas geladak untuk menjamin bahwa pemindahan dilakukan dengan konsisten. Jarak pergeseran beban melintang harus sejauh mungkin dan perubahan pada posisi memanjang dan vertikal ketika gerakan dari kiri ke kanan atau sebaliknya harus dihindari
3. Jarak bandul harus diukur dari titik pusat ayunan sampai dengan papan pembacaan simpangan.
4. Pembacaan simpangan bandul pada papan pencatat dapat dilakukan dengan salah satu berikut ini
- pada akhir posisi stabil dari bandul setelah berhentinya gerakan kapal akibat pergeseran benda uji.
- dengan cara menentukan harga rata-rata dari simpangan (osilasi).
5. Jika menggunakan peralatan yang lain sudut kemiringan dicatat mengikuti petunjuk dari peralatan tersebut.
6. Pemeriksaan setiap alat ukur harus dilakukan selama pengujian berlangsung.
7. Personil pelaksana diinstruksikan tetap ditempat tugasnya (diusahakan di centre line) ketika pembacaan data kemiringan kapal berlangsung.
Shifting Movement |
No comments:
Post a Comment