Kapal Siap Launching |
Launching (peluncuran) kapal adalah menurunkan kapal dari landasan peluncur ke air yang disebabkan oleh gaya berat kapal pada bidang miring. Untuk meluncurkan kapal, harus dilengkapi dengan launching ways (jalan peluncur) dan sliding ways (sepatu peluncur).
Pada waktu kapal sedang dibangun, kapal disangga oleh penyangga-penyangga seperti keel blok dan penopang-penopang. Bila kapal akan diluncurkan, maka pada kapal tersebut dipasang sliding ways yang akan meluncur di atas launching ways.
Jarak antara tanah dengan dasar kapal harus cukup untuk memasang sepatu peluncur dan peralatan-peralatan peluncuran lain pada tempatnya. Jarak keel di atas tanah adalah sekitar satu setengah meter sehingga tersedia tempat yang cukup untuk melakukan pemasangan sepatu peluncur dan peralatan-peralatan peluncuran.
Untuk peluncuran kapal dibedakan menjadi dua macam:
1. Peluncuran secara memanjang (end launching)
2. Peluncuran secara melintang (side launching)
Pada umumnya kapal diluncurkan dengan cara peluncuran memanjang, sedang peluncuran melintang hanya digunakan untuk keadaan tertentu, misal permukaan air di depan landasan sempit contoh di sungai atau terusan.
Untuk peluncuran memanjang buritan kapal diarahkan ke air sehingga buritan akan terkena air lebih dahulu, hal ini untuk menghindari linggi belakang agar tidak terbentur landasan, dan dapat mengurangi kecepatan peluncuran saat buritan kapal menyentuh air.
Untuk mengurangi gesekan antara sliding ways dengan launching ways biasa dipakai bahan pelumas yang terdiri dari campuran kapur, sabun, gemuk dan parafin.
Besarnya tahanan yang disebabkan oleh gesekan ini tergantung dari:
1. Macam bahan pelumas
2. Tekanan rata-rata dari peluncur terhadap landasan
3. Suhu udara pada waktu peluncuran
4. Kecepatan peluncuran
Launching ways untuk peluncuran kapal |
PERHITUNGAN PELUNCURAN KAPAL
Langkah pertama dalam perhitungan peluncuran kapal adalah menghitung berat dan titik berat kapal saat diluncurkan. Karena kapal diluncurkan dalam kondisi belum selesai, maka berat kapal saat diluncurkan lebih kecil dari berat kapal setelah selesai.
Untuk itu digunakan rumus pendekatan:
P = C (Pb + Pm)
P = Berat kapal saat diluncurkan
Pb = Berat Badan Kapal
Pm = Berat Permesinan Kapal
C = 0,85 untuk kapal barang, dan 0,65 untuk kapal penumpang.
Tetapi perhitungan yang paling tepat adalah perhitungan pos per pos, sehingga disamping menghitung berat kapal juga menghitung titik berat kapal secara memanjang dan secara vertikal terhadap baseline. Perhitungan titik berat ini sangat penting dilakukan, karena berhubungan dengan perhitungan tipping, stern lift, dan trim kapal saat launching (peluncuran) kapal.
Gaya Aksi Reaksi Launching Peluncuran Kapal |
Dari gambar menunjukkan bahwa
W Sin a > f . W Cos a
Sin a/Cos a > f
Tg a > f
Sehingga untuk sudut yang kecil, dimana nilai sin a mendekati nol (0) dan nilai cos mendekati 1, maka persamaan di atas bisa ditulis a > f.
Artinya, supaya kapal dapat bergerak dengan sendirinya, maka besar sudut landasan peluncurankapal harus lebih besar dari koefisien gesek dari pelumas yang digunakan. Jika syarat ini tidak dipenuhi, maka untuk menggerakkan kapal perlu gaya dorong dari luar.
BAHAYA SAAT LAUNCHING PELUNCURAN KAPAL
Ada beberapa kondisi kritis yang perlu diantisipasi saat peluncuran kapal. Bahaya yang pertama adalah Tipping. Tipping adalah kondisi saat badan kapal sebagian sudah masuk ke air dan sebagian badan kapal tersebut sudah lepas dari landasan peluncuran, namun momen gaya angkat ke atas dari air lebih kecil dari momen berat kapal saat peluncuran. Hal ini bisa mengakibatkan kapal akan terus masuk ke dalam air (tidak bisa mengapung) atau bisa juga terjadi kapal akan patah. Untuk menghindari tipping ini maka langkah yang dilakukan adalah dengan memperpanjang landasan peluncuran yang berada di bawah air, atau dengan menunggu sampai air pasang, sehingga tinggi permukaan air dapat memenuhi syarat.
Launching Peluncuran Kapal
No comments:
Post a Comment